Selamat datang di Mimbar Ilmu Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan dan teknologi demikian terus berkembang dalam peradaban manusia, namun hanya sedikit insan yang gesit dan mampu mengejar keterbelakangan pemikirannya. Olehya itu hanya orang-orang yang intelek yang mau dan berlaga mencari perubahan itu. Anda yang saat ini mencari perubahan menjadi lebih mudah mencapai peradaban.

.......... Jalinan Pena Pembawa Berita terkini dan Global...........

Rabu, 10 Juni 2009

evaluasi kesehatan

SANITASI LIGKUNGAN DAN PENINGKATAN KEJADIAN PENYAKIT

(Bagian 1)

Oleh : SUHADI

Dalam sejarah peradaban manusia, lingkungan sebagai salah satu tumpuan penting untuk menopang kehidupan manusia dialam ini. Alam telah menyediakan berbagai sumber daya yang banyak di perlukan bagi penghuninya, utamanya manusia. Keberadaan alam setiap saat dalam menghidupi selalu setia menemani keseharian manusia, mempunyai keterbatasan untuk melayani pemijaknya. Pemanfaatan sumber-sumber alam yang sedemikian pesat, cepat dan tidak terkendali oleh aktifitas manusia, menjadi sulit dipisahkan dari kondisi buruk yang ditimpakan pada komunitas pendiangnya, sebagai efek balik ketidak seimbangan kemampuan alam dan lemahnya pemahaman manusia akan kehadiranya dirinya sebagai elemen regulator. Alam mempunyai banyak sisi fungsi, di satu sisi sebagai fasilitator bagi pemijaknya, disisi lainya alam mempunyai mekanisme tersendiri untuk menghidupi dirinya sendiri. Tersebut alam sebagai metafora yang terus tumbuh dan berkembang, seperti halnya manusia serta mahluk lainya, ingin hidupnya berjalan alamiah sampai mencapai kematangan kondisi yang siap untuk mengabdi kepada (pemijakanya) manusia.

Alam sendiri layaknya mahluk hidup memiliki sistem pertumbuhan dan perkembangan yang sangat beragam dalam keberlangsungan hidupnya. Salah satu cara alam (lingkungan) untuk mempertahankan hidupnya adalah dengan cara penyehatan diri. Fenomena alam dengan mekanisme penyehatan diri ini tercipta dalam berbagai peristiwa yang kiranya telah hadir ditengah-tengah komunitas, telah diperlihatkan pada manusia, seperti banjir, tanah longsor, badai, gempa bumi termasuk Tsunami Aceh yang telah mengisahkan kerusakan kota yang cukup besar dan amat dasyat, dengan menorehkan nilai kerugian materi yang tidak ternilai bahkan ribuan manusia lenyap dan terkubur seketika di antara puing-puing kota. Lebih dari separunhya kehidupan Kota Aceh saat itu menjadi lumpuh tidak berdaya. Peristiwa alam yang amat dasyat menjadi sulit diprediksi kapan suatu gejala akan terjadi terlebih lagi upaya mencegah akibat buruk yang ditimbulkannya. Pemunculan teknolgi modern pun sebagai tuntutan pengendalian terhadap amukan alam belum dapat mengatasi gejala alam tersebut.

Tersebutlah Hegel, seorang filsafat dalam bukunya tentang filsafat telah mengupas gejala peradaban kehidupan manusia, mengingatkan kepada kita mengenai tiga hal alasan peradaban manusia“ (1). Bahwa sejarah muncul karena adanya sesuatu sebab. Dalam pengertian sejarah mengemukakan bahwa terdapat ciri penting dari suatu sejarah peradaban, diawali suatu aktifitas kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dimana alam (lingkugan) sebagai sumber kehidupan. Dalam pemenuhan kebutuhanya manusia memanfaatkan sumber daya alam diantaranya makanan dan minuman yang diperoleh dari tumbuhan, hewan, dan air. Tujuanya pemenuhan kebutuhan hidup tersebut adalah agar tercapainya keberlangsungan hidup manusia secara berkesinambungan yang tidak hanya pada kehidupan masa lalu, sekarang tetapi juga terwujud kehidapan masa datang terhadap komunitas dan penerus komunitas tersebut. Perjalanan perdaban kehidupan manusia telah tercatat dalam periode yang amat panjang. Dalam sejarah telah dikenal masa prasejarah (zaman purba)yang biasanya dibahasakan dengan suatu masa dimana kehidupan manusia pada kala itu belum mengenal adanya tulisan. Zaman sejarah yang sering di istilahkan dengan kehidupan manusia yang telah mengenal adanya tulisan, dan zaman modern yang dikisahkan dengan dimanfaatkanya ilmu dan teknologi modern. (2). Peradaban yang terlahir menuju suatu tujuan tertentu. Bahwa perjalan kehidupan manusia di alam dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tentunya kita tidak bisa pisahkan dari tujuan yang hendak dicapai saat ini dan masa datang. Tujuan tersebut dapat terkemas dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek, yang pada hakikatnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia secara keseluruhan bagi kemaslahatan umat manusia. (3). Hal-hal yang menjadi kesalahan masa lalu dihindari (di perbaiki).” Manusia sebagai aktor regulator dialam ini, mempunyai beragam kepentingan dalam mencapai tujuan hidupnya. Seringkali tindakan-tindakan yang dilakukanya manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, terkadang pemanfaatan sumber daya alam melahirkan dampak buruk terhadap yang dapat mengurangi daya dukung alam terhadap kehidupan. Hal ini kita dapat kisahkan dengan semakin banyaknya bahkan tidak terkendalinya kegiatan ekploitasi terhadap lingkungan di sekitar kita. Bercermin pada dampak buruk akibat pengelolaan sumber-sumber alam, menjadi suatu pelajaran yang mengisyaratkan kepada manusia, dimana hendaknya kesalahan-kesalahan akan pemanfaatan lingkungan dilakukan peniadaan, perubahan atau perbaikan untuk mengurangi tingkat kekeliruan yang pernah diperbuat.

Suatu penggalan kata yang teramat bijak terwariskan kepada kita semua, kiranya pesan Hegel mengisyaratkan kepada pemijak bumi ini, bahwa terdapat pilar-pilar tertentu yang menjadikan keharusan untuk melakukan reorintasi pemenuhan sumber daya yang tidak hanya bertumpu pada kehendak komunitas tertentu (manusia), namun perlunya mendekatkan kehidupan kita dengan kelestarian alam sebagai komunitas lainya yang harus sejalan dan selaras dengan kehidupan kita. Kehadiran lingkungan dalam tatanan komunitas, di berbagai belahan dunia, telah terbukti dalam sejarah, dimana manusia tidak akan dapat mutlak hidup sendiri, olehnya itu kondisi lingkungan yang penuh dengan kandungan asupan penyediaan sumber daya energi (air, tanah, udara, tumbuhan-tumbuhan, serta kandungan bahan lainya), menjadi penting memudahkan kelangsungan peradaban manusia.

Batasan (pengertian) tentang lingkungan hidup seperti yang dikemukakan oleh salah satu sumber mengatakan berikut ini : “ kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain” Sedangkan Sanitasi lingkungan dapat diartikan “ sebagi usaha pengendalian pada semua faktor lingkungan fisik yang menimbulkan atau dapat menimbulkan kerugian bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia “

Sekilas bila kita menoleh ungkapan tersebut diatas, eksistensi lingkungan hidup terlihat sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari keberadaan manusia dan perilakunya. Kodrat kehadiran manusia dialam, telah dibekali dengan kekuasaan yang amat tidak terbatas untuk memanfaatkan alam sebebas-bebasnya. Tujuannya adalah tidak lain untuk kelangsungan dan peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Olehnya itu perlu adanya penyeimbangan pengelolaan alam untuk mengurangi dampak buruk dari tindakan pemanfataan sumberdaya alam yang sifatnya exploitatif. Manusia sebagai regulator terbesar dialam, sangat tergantung pada lingkungan yang telah menjadi bank kehidupan yang sifatnya jangka pendek maupun jangka panjang. Akan tetapi dalam pemanfaatan lingkungan mempunyai keterbatasan seperti halnya manusia yang dalam kondisi sakit menjadi tidak produktif.

Untuk memudahkan pemahaman kita tentang lingkungan, maka sangat perlu mengenali klasifikasi lingkungan hidup itu sendiri. Bebebrapa pendapat menyatakan bahwa lingkungan dapat dibedakan atas beberapa klasifikasi : (1). Lingkungan yang hidup (biotis) {seperti manusia, hewan, tumbuhan} dan tidak hidup (abiotis) seperti tanah, bebatuan, air dan udara. (2). Lingkungan Alamiah dan lingkungan Buatan. (3). Lingkungan Prenatal dan lingkungan Postnatal. (4). Lingkungan Biofisis dan lingkungan Psikososial. (5). Lingkungan Air (hidrosfer), lingkungan Udara (atmosfer), lingkungan Tanah (litosfer), lingkungan Biologis (biosfer), dan lingkungan Sosial (sosiosfer).

Menurut John Gordon bahwa terdapat tiga faktor penting di alam ini yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia sebagai akibat dari kondisi atau keadaan ketidakseimbangan dari faktor : (1). Agent (agen) : penyebab penyakit. (2). Host (pejamu) : manusia. (3). Environment (lingkungan) : diluar agent dan Host.

Lingkungan sangat berpengaruh penting terhadap kehidupan komunitas pemijaknya, di salah satu sisi menjadi sarana kehidupan namun pada kondisi lain dapat menjadi sumber dari hadirnya berbagai penyakit yang dapat mengancam kehidupan manusia dan mahluk lainya. Lahirnya berbagai penyakit sesungguhnya tidak bisa dipisahkan dari kondisi lingkungan dimana komunitas sumber penyebab penyakit (Agent) berada. Kondisi kehadiran sumber penyebab penyakit sangat bergantung pada lingkungan (air, tanah, udara, tumbuhan serta manusia). Keberadaan air di sekitar manusia sangat berguna bagi kelangsungan hidup kita, namun disisi lain ketersediaan air juga menjadi salah satu sumber penyebab penyakit. Misalnya air yang telah terkontaminasi oleh adanya berbagai benda (materi) asing sebagai hasil dari kegiatan rumah tangga atau lingkungan industri (kandungan logam berat, detergen, sampah dengan berbagai jenis macamnya, termasuk buangan limbah radioaktif), yang dapat merubah tatanan kandungan air yang layak untuk dikonsumsi masyarakat dapat menyebabkan bergabai penyakit diantarannya ; diare, scabies, iritasi pada kulit dan lain-lain.

Hasil buangan sampah dan limbah masuk kebadan air dengan berbagai cara, dengan melalui pembuangan langsung atau tidak langsung. Pembuangan langsung misalnya, pabrik atau rumah tangga mengalirkan langsung limbahnya ke sungai atau mata air disekitar kawasan dimana pemukiman itu berada. Semakin banyak hasil buangan limbah yang dihasilkan ke badan air semakin tinggi pula tingkat pengotoran badan air. Kegiatan pencemaran air sudah bukan hal yang baru sampai saat ini. Hal ini bisa dilhat di berbagai sudut kota atau lingkungan pemukiman penduduk yang dilalui oleh adanya aliran sungai, nampak jelas tercermin kandungan badan air yang telah keruh, banyak terdapat sampah, bahkan sangat menyedihkan lagi aliran sungai tersebut menjadi tersumbat pengaliranya, kondisi ini terus-menerus berlanjut sampai pada tingkatan yang lebih tinggi bila kondisi musim penghujan dapat menjadi pencetus banjir.

Aktiftas manusia, selain pengotoran pada badan air, hal lain dapat menjadi sumber pengotor pada tanah. Peningkatan kepadatan pemukiman, kawasan pabrik, kawasan perkantoran termasuk tempat-tempat umum (pasar, terminal, bandara udara, tempat rekreasi, bioskop, lapangan olahraga, pelabuhan laut dan darat) menjadikan peningkatan pengotoran(pencemaran) pada tanah.

Pencemaran lingkungan dalam pengertian sederhana yaitu suatu peristiwa masuknya atau dimasukannya suatu zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh adanya kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.


***



Tidak ada komentar: